BumiSiginjai.com, Jambi - PetroChina International Jabung Ltd. (PCJL) secara aktif kembali berpartisipasi dalam upaya pelestarian lingkungan dengan menyelenggarakan seminar peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang digelar di BW Luxury Hotel, Kota Jambi, pada Sabtu (9/12/2023). Acara ini mengangkat dua tema utama, yaitu "Upaya Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca di TPA Talangagung Malang dan Konservasi Burung Pantai Migran di Pantai Cemara Tanjung Jabung Timur (TANJAB Timur)”.
Seminar ini dihadiri oleh HSE Superintendent PCJL Andi Gustawan, Profesional, Konsultan Persampahan, dan Dosen Luar Biasa Program Doktor Ilmu Lingkungan Sekolah Pascasarjana Universitas Brawijaya Dr. Ir. Koderi, M.Ling., IPU., Ketua Yayasan Ekologi Satwa Liar Indonesia (EKSAI) Iwan "Londo" Febrianto, S.T., Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten TANJAB Timur Alfajri, Kepala UPTD Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jambi Robi Irawan, BKSDA Jambi diwakili Kepala Seksi Wilayah III BKSDA Jambi, Kamaruzaman, Mahasiswa/i Program Studi Teknik Lingkungan Universitas Jambi dan Universitas Batanghari, serta tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya, HSE Superintendent PCJL yang juga selaku ketua panitia pelaksana kegiatan, Andi Gustawan, menuturkan bahwa ini merupakan kegiatan tahunan yang dilakukan oleh PetroChina International Jabung Ltd.
“Karena PetroChina termasuk perusahaan yang peduli lingkungan, di setiap tahun mengadakan seminar hari lingkungan. Tahun ini juga kita mengambil tema yang relate dengan hari lingkungan hidup sedunia, yaitu plastik. Kita lihat berapa banyak plastik yang digunakan jika tidak diawasi, itu akan jadi masalah besar. Tidak hanya bagi pemerintah, tapi bagi kita semua karena dampaknya kembali pada kita semua,” ujarnya.
“Kita mengajak para hadirin sekalian untuk turun berperan aktif dalam menjaga keseimbangan lingkungan dengan peduli sampah plastik dan kita bisa ikut andil dalam memerangi perubahan iklim, iklimnya bagus, dan ekosistem yang seimbang akan berdampak positif pada upaya konservasi keanekaragaman hayati,” lanjutnya.
Andi Gustawan berharap melalui kegiatan ini dapat mendorong berbagai pihak, baik perusahaan, stakeholder, komunitas, dan para mahasiswa/i untuk bersama agar menemukan dan memperjuangkan solusi untuk polusi plastik sehingga mampu menekan perubahan iklim.
Kegiatan seminar diisi dengan pemaparan materi dari beberapa narasumber. Narasumber pertama yakni Profesional, Konsultan Persampahan, dan Dosen Luar Biasa Program Doktor Ilmu Lingkungan Sekolah Pascasarjana Universitas Brawijaya, Dr. Ir. Koderi, M.Ling., IPU. Dalam pemaparannya ia menyampaikan materi mengenai langkah-langkah konkret yang diambil dalam pengurangan emisi gas rumah kaca di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Talangagung Malang. Ia juga menjelaskan tentang inovasi teknologi yang diterapkan, kerja sama dengan pemerintah daerah, dan upaya sosialisasi kepada masyarakat sekitar.
"Tong sampah harus dikelola dengan baik dari hulu hingga hilir. Yang artinya, sampah bukan hanya sebagai masalah, tetapi sebagai sumber daya yang memiliki nilai ekonomi yang dapat dimanfaatkan. Menekankan perlunya mengamankan pengelolaan sampah untuk kepentingan manusia dan lingkungan," ujarnya.
Dr. Ir. Koderi, M. Ling., IPU menyebutkan bahwa pihaknya telah menjadi tempat kunjungan Tim PetroChina International Jabung Ltd. yang memfasilitasi pemerintah daerah Kabupaten Tanjab Timur melakukan study tour, untuk melihat secara langsung bagaimana pengelolaan sampah di TPST 3R Mulyoagung. Dengan study tersebut, maka dapat mengetahui pengelolaan yang tepat, sampah yang sebelumnya menjadi sumber gangguan lingkungan, kini dapat memberikan manfaat ekonomi, lingkungan, sosial, dan edukasi.
Dalam konteks ini, ia menyoroti empat manfaat dari pengelolaan sampah yang baik, diantaranya yakni manfaat secara ekonomi, lingkungan, sosial, dan manfaat edukasi.
Ia juga menyebutkan bahwa di Malang, penggerak telah berhasil mengubah persepsi negatif dengan menciptakan wisata edukasi. Tempat yang sebelumnya dihindari kini menjadi tujuan wisata yang diminati.
"Kami membuat wisata edukasi, karena itu pasti bau ya bagaimana buat disukai itu harus teduh kita. Tanami tanaman itu harus indah, harus ada taman, itu harus bersih, yang bau-bau sampah kita tangkap," ungkapnya.
Selanjutnya narasumber kedua yakni Ketua Yayasan Ekologi Satwa Liar Indonesia (EKSAI), Iwan "Londo" Febrianto, memaparkan materi tentang konservasi burung pantai migran di Pantai Cemara Kabupaten TANJAB Timur. Dalam presentasinya, ia menyoroti pentingnya pelestarian ekosistem pantai dan peran perusahaan dalam menjaga keberlanjutan habitat alam.
Ia mengungkapkan bahwa burung migran yang melintas antar benua, terutama yang berasal dari Rusia dan Siberia, menjadi tamu jauh di Pantai Cemara. Sinergitas yang diharapkan dari masing-masing negara adalah memberikan peran yang sesuai ketika burung migran singgah di daerah tersebut.
"Kita melayani mereka karena mereka tamu jauh nih, dari Rusia, dari Siberia. Jadi, kita berharap punya peran sesuai ketika mereka singgah, semacam singgah di Cemara," ujarnya.
Dalam upaya memelihara lingkungan secara keseluruhan, Iwan "Londo" Febrianto menekankan pentingnya memberikan pemahaman kepada masyarakat, bukan hanya seputar burung, tetapi juga mengenai lingkungan secara umum. Dalam hal ini, yakni dengan memberikan pendidikan lingkungan dan menciptakan kesadaran masyarakat terhadap perlunya menjaga keberlanjutan lingkungan.
"Saya coba memberikan pemahaman ke masyarakat, tidak hanya tentang burung, tapi lingkungan secara umum," ujarnya.
Dalam konteks permasalahan, Iwan "Londo" Febrianto menyampaikan bahwa sampah merupakan faktor yang signifikan dalam pelestarian lingkungan. Ia menjelaskan bahwa sejak tahun 2008, salah satu programnya berfokus pada penanganan masalah sampah.
Setelah penyampaian materi, dilanjutkan dengan sesi diskusi tanya jawab interaktif, dilanjutkan dengan kuis berhadiah. Puncak acara ditandai dengan penyerahan plakat, sertifikat, dan souvenir kepada narasumber sebagai bentuk penghargaan atas kontribusi mereka dalam membagikan pengetahuan dan pengalaman.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten TANJAB Timur, Alfajri, mengatakan bahwa program ini merupakan langkah positif dalam mendukung upaya penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat. Sinergitas ini sangat penting karena pemerintah tidak dapat bergerak sendiri dalam menangani masalah sampah.
"Program ini bukan yang pertama kali, jadi sebelumnya tidak ada program-program yang serupa. Sinergitas ini pada intinya memberikan edukasi kepada masyarakat, jadi kita dari pemerintah tidak bisa bergerak sendiri. Kita membutuhkan peran aktif dari semua pihak," ujar Alfajri saat diwawancarai.
"Kami mencoba untuk membangun citra serupa dengan penggunaan 3R yang melibatkan langsung peran aktif masyarakat untuk melawan sampah," lanjutnya.
Kepala UPTD Labratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jambi, Robi Irawan, menyampaikan apresiasi tinggi kepada PetroChina atas kepeduliannya terhadap lingkungan hidup.
“Kami atas nama Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jambi, mengapresiasi teman-teman di PetroChina atas kepedulian mereka terhadap lingkungan hidup dengan menyelenggarakan seminar ini," ungkapnya.
DLH Provinsi Jambi sangat berharap agar seminar seperti ini dapat berkelanjutan, bukan hanya sebatas pada tahapan seminar, namun juga mengharapkan PetroChina dan seluruh peserta untuk menghasilkan program-program nyata yang dapat diimplementasikan setelah seminar dilaksanakan.
"Kami berharap agar seminar seperti ini tidak hanya menjadi kegiatan seremonial, tapi ada program-program konkret yang akan dilaksanakan setelah seminar. Terutama, kami mengharapkan PetroChina, sebagai peserta Program Peningkatan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER), dapat lebih aktif dan terlibat dalam aksi nyata untuk mendukung program yang telah diseminarkan pada hari ini," ujar Robi Irawan.
Salah seorang mahasiswa, Lilis Suryani, meyampaikan bahwa kegiatan seminar memberikan dampak positif dan memungkinkan untuk menambah wawasan, bertukar pengalaman, dan meningkatkan pemikiran.
"Dengan adanya seminar ini, kita bisa menambah wawasan relasi serta menambah pemikiran kita bertukar pengalaman dengan para narasumber," ujarnya.
Ketika ditanya tentang kolaborasi yang mungkin diperlukan terkait upaya pengurangan emisi dan konservasi burung, Lilis Suryani menyarankan adanya sosialisasi dan edukasi lebih lanjut terhadap mahasiswa. Menurutnya, membuka lebih banyak peluang seperti kerja praktik di perusahaan seperti PetroChina akan memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa.
"Perlu adanya sosialisasi atau edukasi lebih lanjut terhadap mahasiswa atau mungkin pihak PetroChina dapat lebih banyak membuka lowongan, seperti kerja praktik. Selain mendapatkan pelajaran teori di kampus, kami juga dapat mendapat pengalaman langsung melalui praktek kerja yang dapat dilakukan di PetroChina," ujarnya.
Kegiatan seminar ditutup dengan sesi foto bersama untuk mengabadikan momen kebersamaan dalam mendukung pelestarian lingkungan. Para peserta juga menerima sertifikat sebagai penghargaan atas partisipasi mereka dalam seminar ini.
PetroChina International Jabung Ltd. berharap bahwa kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi perusahaan lain dan masyarakat umum untuk aktif terlibat dalam upaya pelestarian lingkungan demi keberlanjutan bumi.
0 Komentar