Dukungan Pelindo Regional 2 Jambi Terhadap Optimalisasi Komoditas Ekspor Di Provinsi Jambi

 



DuoAngso.com, Jambi -Dalam rangka pelaksanaan tugas Tim Ahli Gubenur Jambi, Pemerintah Provinsi Jambi melaksanakan rapat koordinasi dan evaluasi terkait optimalisasi komoditas ekspor Provinsi Jambi pada hari Kamis, 27 Oktober 2022.

Dalam rapat tersebut diisi Langsung oleh 3 narasumber yaitu Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas 1 Jambi Bapak Prayatno Ginting, 

Pelindo Regional 2 Jambi yang diwakili oleh Bapak Ervin Bayu Sanjaya selaku DGM Komersial, dan Kepala Kantor Bea Cukai Jambi yang diwakili oleh Bapak Edy selaku Humas Bea Cukai. 

Dalam pembahasan tersebut, Pelindo Regional 2 Jambi, Ervin Bayu Sanjaya mengatakan bahwa untuk saat ini Pelindo sudah berusia 1 tahun pasca merger, dimana Pelindo telah mengelola 94 pelabuhan yang berada di 32 provinsi. Adapun untuk bisnis inti terbagi menjadi 4 klaster bisnis yaitu Klaster Petikemas, Klaster Non Petikemas, Klaster Logistik & Pengembangan Daerah Pesisir (Hinterland), Klaster Kelautan, Peralatan, & Pelayanan Pelabuhan.

Dalam memacu pertumbuhan ekspor, Pelindo telah melakukan beberapa upaya untuk menurunkan cost 

logistic di pelabuhan diantaranya melakukan percepatan digitalisasi pelabuhan (penerapan Vessel Traffic System (VTS), Vessel Management System (VMS), Control Tower, Auto Gate, e-Billing System, dll)

agar seluruh proses kegiatan layanan operasional terpantau secara transparan, proses lebih cepat, meminimalisir tatap muka, dan juga sebagai fungsi kontrol SLA/SLG layanan operasional, ujar Ervin Bayu Sanjaya. 

Selain itu, performansi kinerja operasional bongkar muat terus dijaga dan ditingkatkan, hal ini dapat dilihat dari kinerja pelayanan petikemas dimana realisasi B/C/H (Box Crane per Hour) lebih tinggi dari target yang telah ditetapkan, begitu pula kinerja pelayanan non petikemas, T/G/H (Ton Gang per Hour) juga melebihi target.

Bilamana kegiatan operasional bongkar muat semakin cepat, maka port stay

kapal di pelabuhan semakin pendek, dan ini berarti shipping lines akan mendapatkan efisiensi waktu dan biaya, yang diharapkan dapat me-reduce cost logistic, imbuh Ervin Bayu Sanjaya.

Untuk biaya-biaya yang lain, seperti biaya angkutan darat (trucking) dari gudang ke pelabuhan atau sebaliknya, diperlukan 

keseragaman aturan biaya karena masih adanya ketergantungan sama owner/pemilik kendaraan, jarak tempuh, kemacetan, dan biaya BBM yang meningkat. 

Sedangkan dari sisi sungai, dimana biaya kapal (freight rate) masih ditentukan oleh jarak tempuh kapal menuju pelabuhan. Mengingat Pelabuhan 

Kawasan Muara Sabak memiliki jarak tempuh yang lebih pendek daripada Pelabuhan Talang Duku biladiukur dari ambang luar, maka sangat dimungkinkan bisa membantu menurunkan freight rate bilamana kegiatan bongkar muat dilakukan di Pelabuhan Kawasan Muara Sabak. Ini merupakan peluang cukup besar untuk menurunkan cost logistic, khususnya dari angkutan sisi sungai, imbuh Ervin.

Terkait traffik petikemas, ujar Ervin, dalam 3 tahun terakhir yang melalui Pelabuhan Talang Duku ada 4 komoditi besar dengan komposisi yang hampir selalu sama dari tahun ke tahun yaitu crumb rubber (63%), plywood (16%), 

betelnut (16%), dan coconut (6%), ini harus jadi perhatian bersama, dimana produk-produk hasil alam Jambi cukup beragam dan memiliki potensi besar untuk jadi produk unggulan ekspor lainnya.


Posting Komentar

0 Komentar