Kadisbun Provinsi Jambi: Tarif Ekspor CPO Hingga Agustus 2022 di Nol kan, Petani Sawit Diminta Bersabar

 



DuoAngso.com, JAMBI - Hasil rapat Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Jambi menetapkan harga Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit di Provinsi Jambi priode 15-21 Juli 2022. Harga TBS turun Rp 134 per kilogram dari Rp 1.284 per kilogram menjadi Rp 1.150 per kilogram, sedangkan CPO turun signifikan sebesar Rp502 per kilogram dari Rp 7.124 per kilogram jadi Rp 6.622 per kilogram.


Penurunan harga TBS masih menjadi permasalahan para petani kelapa sawit khususnya di Provinsi Jambi. Kadis Perkebunan Provinsi Jambi Agusrizal mengatakan, penyebab turunnya harga TBS ialah karena pengaruh pasar minyak sawit dunia.


“Disamping permasalahan yang ada, salah satu faktor turunnya harga TBS adalah karena pengaruh Pasar minyak sawit dunia,” ujar Agusrizal.


Pemerintah telah melakukan beberapa upaya dalam meningkatkan harga TBS, salah satunya meninjau kebijakan yang menyangkut regulasi terkait ekspor CPO dan beberapa waktu yang lalu pemerintah juga telah mewacanakan akan diadakan Audit Tata Kelola Industri Sawit oleh BPKP tentunya ini harus didukung oleh semua pihak.


Terkait regulasi ekspor CPO, pemerintah melalui Kementrian Keuangan telah mengeluarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 115/PMK.05/2022 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan No. 103/PMK.05/2022 Tentang Tarif Layanan Badan Layanan Umum Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit pada Kementrian Keuangan, yang menyebutkan pungutan ekspor CPO hingga Agustus 2022 di Nol kan._


Lebih lanjut Agusrizal mengatakan bahwa pemerintah daerah memahami dengan turunnya harga TBS saat ini, para petani kelapa sawit khususnya petani swadaya mengalami kerugian yang sangat besar, karena dengan harga dibawah Rp. 1.000 per kilogram belum mampu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.


“Pemerintah daerah tidak lepas tangan, Kami juga telah berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait permasalahan ini dan kami mengharapkan kepada para petani kelapa sawit untuk bersabar karena permasalahan ini bukan hanya menjadi masalah para petani kelapa sawit saja namun menjadi masalah kita bersama," pungkasnya. (*).

Posting Komentar

0 Komentar